Tak seperti hari-hari sebelumnya, pagi ini hujan turun cukup deras. Padahal sudah waktunya untuk berangkat ke sekolah.
Dengan cuaca hujan yang dingin, tentu bukan kondisi yang ideal untuk pergi sekolah.
Apalagi aku harus menempuh jarak yang cukup jauh untuk sampai ke sekolah.
Ibu menawarkan aku libur karena khawatir aku kehujanan dan jatuh sakit.
“Tidak apa-apa, libur dulu, izin tidak masuk sekolah. Kalau kamu tak sekolah guru pasti memaklumi,” tawar Ibu.
Aku tentu sangat tergoda dengan tawaran ibu, mengingat hujan di luar yang deras.
Selain itu, aku bisa santai-santai di kamar sambil tidur.
“Tapi, bu…” jawabku.
“Kalau aku tidak sekolah, aku tidak bisa belajar, dong,” jawabku.
“Belajar di rumah saja,” jawab ibu singkat.
“Di sekolah lebih seru, terus ada guru yang membimbing.”
“Aku ingat kata ayah, kalau mau meraih cita-cita kita harus lawan rintangan yang ada di depan. Apalagi ini cuma hujan,” jelasku.
Ibu tersenyum tampak bangga.
“Baiklah kalau begitu, ibu antar kamu ke sekolah, ya. Kita pakai payung supaya kamu tidak basah kuyup,” ujar Ibu.
Aku dan ibu pun pergi ke sekolah untuk belajar.
Meski hujan dan banyak rintangan, tapi demi belajar dan cita-cita, harus aku lawan.